TENTANG KAYA & MISKIN

BangJO - Allah Ta'ala telah membuat ketetapan bahwa diantara manusia akan ada yang kaya dan ada yang miskin. Sampai kiamat, orang miskin akan tetap ada meskipun manusia berupaya keras menghilangkannya. 

Kaya dan miskin itu adalah skenario Allah Ta'ala, seperti adanya sebagian orang  beriman dan ada pula manusia yang kafir. 

Allah Ta'ala membuat ada yang kaya dan miskin, agar manusia saling berhubungan satu sama lain. Bayangkan jika seluruh manusia kaya, siapa yang menjadi tukang tambal ban? Sebaliknya jika manusia miskin semua akan terjadi kerusuhan memperebutkan makanan. 

Selain itu, adanya kaya dan miskin adalah model ujian dari Allah Ta'ala bagi manusia, sehingga pada setiap orang akan datang suatu masa diuji dengan kekayaan dan dimasa lain akan diuji dengan kemiskinan.

Allah Ta'ala ingin melihat bagaimana reaksi si fulan ketika di uji dengan kedua hal itu, adakah dia tetap bersyukur atau menjadi kufur. Umumnya manusia akan taat ketika miskin, dan lalai ketika sudah diuji dengan kekayaan (ingat kisah Qarun atau Tsa’labah). 

Begitu beratnya ujian kekayaan itu, sehingga Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq pernah berkata: ”Kami di uji dengan kemiskinan kami sanggup, namun tatkala diuji dengan kekayaan hampir-hampir kami tak sanggup”.

Manusia kaya bukan karena dia pintar atau hebat, melainkan karena Allah Ta'ala sedang memudahkan rezekinya. Berapa banyak orang pintar tapi tidak kaya, dan berapa banyak orang yang tidak pintar namun diberi kekayaan melimpah. 

Tidak ada korelasi (hubungan) positif antara kaya dengan tinggi rendahnya pendidikan. Bahkan kadangkala semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin sulit pula rezekinya, namun orang yang tidak berpendidikan tinggi malah begitu mudah rezekinya. 

Namun yang terpenting, di hadapan Allah, kedudukan orang yang mendapat predikat taqwa lah yang jauh lebih utama. Kaya ataupun miskin hakikatnya sama, belum tentu dengan kekayaan nya ia mulia, dan belum tentu juga dengan kemiskinannya ia menjadi Hina.

Maka, kejarlah taqwa, raihlah taqwa, agar engkau spesial dihadap Allah Ta'ala.

Comments