Menua dalam Cinta

© Alangkah bahagia bila sudah bertemu dengan pasangan. Kala hidup berlama dalam penantian tentu tak lepas dari ujian. Fitnah hati kala masih sendirian. Gelisah kadang tak menentu menyiksa perasaan.

▪Bila saatnya tiba akan menikah. Tetiba rasa pun berubah menjadi indah. Suasana serasa berada di antara bunga yang sedang merekah, gundah gelisah lenyaplah sudah

® Hari Bahagia telah tiba. Hidup sendiri menjadi berdua, ada sesosok menawan bersanding dengan kita, ucap syukur terlantun atas segala karunia

▪Namun hidup dalam keluarga tidaklah mudah. Menjalani kebersamaan tak selalu indah, terkadang bersua dengan masalah. Yang tak seketika bisa terpecah

© Menua dalam cinta, harapan setiap kita, mendapatinya dengan perjuangan sepenuh jiwa berkorban pun harus rela

▪Mengalah pun bukan berarti kalah, lantaran cinta bukan perkara menang dan kalah, justru dengan menikah kita ingin membuat pasangan bahagia, bukan sekedar terpenuhi segala rasa

Pernah selintas aku baca kisah Allahu yarham, semoga Allah merahmatinya. Beliau biasa disebut dengan panggilan HAMKA. Tak diragukan keshalihannya lantaran kisahnya yang menyejarah. Mendapati kebiasaanya shalat TAUBAT setiap hari. Terlintas tanya mengapa beliau selalu shalat TAUBAT sementara banyak orang tahu tentang keshalihannya.

® Dalam sebuah percakapan, "Wahai Abah, mengapa Abah selalu shalat Taubat, sementara kita tahu Abah adalah orang yang shalih dan taat beragama?"

▪Beliau menjawab, "Abah selalu shalat Taubat karena Abah takut jika dalam kehidupan sehari-hari cinta Abah pada Ummi melebihi cinta Abah pada Allah, maka Abah selalu shalat Taubat."

Berharap cinta kan abadi selamanya. Bahagia di dunia dan mulia hingga surga

Wallahul musta’an

Comments