Semua Bermula dari Diri Sendiri

📋 Semua Bermula dari Diri Sendiri

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
Ustadzah Rochma Yulika

© Kekuatan mengajak pada kebaikan bermula dari diri sendiri. Sekuat apa pengaruh nilai Ilahiyah yang tertanam akan berpengaruh pada kekuatan mengajak kepada orang lain.

▪Maka ketika ingin mengambil peran dakwah, tugas utama yakni bagaiamana memperbaiki amal dan akhlak seorang kader dakwah.

© Berdakwah itu tak cukup pandai berorasi, atau mengeja kata menjadi tatanan kalimat yang apik. Kekuatan ruhlah yang mampu mengubah keadaan diluar kita.

▪Abdullah Nashih Ulwan mengisyaratkan pentingnya ruhiah bagi seorang dai dengan mengatakan:

"Ketika jiwa seorang dai telah sepenuhnya bertakwa kepada Allah, merasakan muraqabah dan keagungan-Nya dalam hati, rutin membaca Al-Quran dengan tadabur dan penuh kekhusyukan, menyertai Nabi dengan berqudwah kepadanya, menyertai orang-orang yang saleh yang bermakrifah kepada Allah dengan menimba berbagai hikmah dan kebaikan  dari mereka, berzikir kepada Allah secara kontinu untuk menambah keteguhan dan ketenangan, selalu melakukan ibadah nafilah untuk mendekatkan diri dan menambah kekhusyukan."

© Apabila seorang telah memiliki itu semua maka ketika berbicara atau berkhotbah atau mengajak ke jalan Allah, niscaya akan Anda temukan keimanan memancar dari kedua bola matanya, keikhlasan tampak jelas menghiasi raut mukanya, dan kejujuran terus mengalir bersama kelembutan suaranya, ketenangan iramanya, serta isyarat-isyarat tangannya.

▪Bahkan, perkataannya akan meresap ke dalam hati dan melenyapkan kegelapan jiwa. Seperti air sejuk yang meresap di kerongkongan orang yang kehausan, bak nur cahaya yang memusnahkan kegelapan.

© Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Dengan petunjuk mereka, orang-orang pun memeroleh petunjuk dan dakwah mereka akan mendapatkan sambutan yang luas. Dengan nasihat mereka, hati bergetar dan mata menangis. Dengan peringatan mereka, ahli maksiat bertobat dan orang-orang sesat sadar serta kembali ke jalan yang lurus.

▪Demikianlah pelajaran untuk kita bahwa selama kepergian dakwah kita karena linnas, termasuk di dalamnya agar objek dakwah mengikuti jejak kita, dan jika bukan karena lillah, maka kekuatan kemauan kita menjadi rapuh. Bahkan, seringnya tumbang di tengah jalan atau minimal keluh-kesah dalam dakwah yang sering muncul. Akan tetapi, ketika Allah menjadi titik awal dan titik akhir maka perjalanan dakwah kita akan menjadi penuh dengan kekuatan.

Wallahu A'lam

Comments