Kekeliruan Malam Jumat Seolah Malam Hubungan Intim Sebagai Sunnah Rasul?

Selama ini mafhum terjadi guyonan atau bahkan obrolan serius yang keliru, konon dari sunnah Nabi SAW, bahwa malam Jumat adalah malam untuk melakukan hubungan suami-istri. Berikut seruan yang menarik terkait kekeliruan tersebut.

***

Wahai umat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, jangan kamu lecehkan Rasulmu. Sangat miris jika malam Jumat yang memiliki kekhususan dalam beribadah dan sunnah Rasul yang jelas untuk:
- Membaca Surah Al-Kahfi,
- Membaca ayat-ayat suci Al Qur'an,
- Memperbanyak Sholawat dan Dzikir,
- dan merupakan waktu Istijabah (waktu banyak doa-doa hamba dikabulkan oleh Allah S.W.T ).

Malah diselewengkan oleh sebagian umat Islam secara sadar ataupun tidak telah menyebarkan dakwahan vulgar bahwa malam Jumat adalah hanya sebatas Malam Sunnah Rasul yang diidentikkan dengan hubungan suami istri (bahkan untuk perzinahan). Padahal hadist yang menjelaskan tentang berhubungan suami-istri di malam Jumat itu perlu dipertanyakan ke-shahih-annya.

Semuanya berawal dari "hadits" ini:
“Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi [dalam "hadits" yang lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 yahudi].

Hadits di atas insyaa Allah tidak akan Anda temukan dalam kitab Alhadits manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih. Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi, adalah bukan hadits alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Yang lebih miris lagi di radio-radio dan TV-TV penyiarnya dengan vulgar bertanya pada pendengar/-penontonnya sambil tertawa, "Lagi Sunnah Rasul, ya?"

Juga di facebook, BBM, twitter, dan jejaring sosial yang lain bahkan memasang foto atau gambar vulgar/porno dengan tulisan: "Malam Jumat Malam Sunnah Rasul", "Jangan ganggu, lagi sunnah Rasul", dan tulisan-tulisan lain berbau porno/vulgar yang ditujukan atas nama "Sunnah Rasul."

Wahai umat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, apa setega itu kalian melecehkan Nabimu sendiri dengan olok-olok dan ejekan-ejekan yang menghinakan?

Apa kau identikkan gambar-gambar dan foto-foto porno itu atas nama Sunnah Rasulullah sebagai pelampiasan nafsumu? Mengapa dari sebegitu banyak Sunnah Agung Rasulullah yg kamu sebarkan adalah olok-olok porno/vulgar tentang hubungan pria-wanita?

أَسْتَغفِرُالله¬َ الْعَظيِمْ

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْن

Jangan kamu permalukan atau hinakan & lecehkan Nabimu Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
STOP berolok-olok tentang malam Sunnah Rasul dengan niatan buruk atau melecehkan.

Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan..

Semoga bermanfaat.

Comments