KETIKA ORANG MEMUJI DIRIMU

Manusia adalah makhluk yg Allah berikan keistimewaan dibanding makhluk yg lain. Tiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan sebagian orang, Allah berikan padanya karunia yg lebih baik daripada sebagian yg lain.

Banyak orang yg merasa bangga dengan kelebihan yg ada padanya, berupa harta yg berlimpah, postur tubuh yg ideal, paras yg elok, dan otak yg cerdas, dan kelebihan lainnya.

Siapapun orangnya jika dia memiliki banyak kelebihan dan segudang prestasi, *dia tidak boleh merasa ujub dan bangga diri, apalagi sombong, karena sejatinya semua kelebihan yg dia miliki itu bukan didapat dari jerih payah atau kehebatannya, akan tetapi semua adalah karunia Allah yg diberikan kepadanya sebagai ujian.

Janganlah seperti Qarun yg merasa bahwa kekayaannya yg sangat banyak berlimpah ruah adalah didapat karena kepandaian dan kehebatannya. Namun jadilah seperti Nabi Sulaiman alaihis salam, dengan kerajaannya yg sangat megah tiada tara, dia mengucapkan هذا من فضل ربي ليبلوني أأشكر أم أكفر hadza min fadhli robbi liyabluwani aasykuru am akfuru, ini adalah sebagian dari karunia Rabb-ku, untuk mengujiku apakah aku bersyukur ataukah aku kufur.

Maka, sebaiknya jika ada orang mendapat karunia yg besar dari Allah dan diberi banyak kelebihan dibandingkan dengan orang lain, hendaknya dia ucapkan, ما شاء الله لا قوة إلا بالله *masya-Allah la quwwata illa billah, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah*, seperti dialog antara orang shaleh dan pemilik kebun yg tercantum di dalam surah Al-kahfi.

Dan jika ada orang memuji atas karunia dan kelebihan yg Allah berikan dari kekayaan, kepandaian, keelokan wajah, dan keberhasilan, hendaknya mengucapkan doa seperti yg pernah dipanjatkan oleh para sahabat jika mendapat pujian.

Dari Adi bin arthaah dia berkata, bahwa seorang dari sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, jika mendapat pujian, dia mengucapkan doa,

اللهم لا تؤاخذني بما يقولون، و اغفرلي ما لا يعلمون، و اجعلني خيرا مما يظنون

Allahumma laa tu'akhidzni bima yaquluna, waghfirli ma la ya'lamuna, waj'alni khairan mimma yadzunnuna.

"Ya Allah, janganlah Engkau menghukum aku karena apa yg mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yg mereka tidak ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yg mereka perkirakan."

(HR. Bukhari dalam adabul mufrod no. 761 dan Albaihaqi dalam syu'abul iman 4/228).

Jadi orang janganlah suka dipuji, karena pada hakekatnya pujian bisa menjerumuskan dan menjatuhkan seseorang. Jika perlu lemparlah orang yang suka memuji dg sesuatu supaya berhenti memuji.

Segala puji hanya milik Allah yg Mahaagung.

Semoga Allah selalu menjaga hati kita dan membimbing tiap gerak langkah anggota tubuh kita menuju ridho-Nya.
Wallahu a'lam. zyc

Comments