إياك والتسويف، فإنك بيومك ولست بغدك، فإن يكن غدا لك فكن في غد كما كنت في اليوم، وإن لم يكن لك غد لم تندم على ما فرطت في اليوم. - الحسن البصري
“Jauhilah penyakit menunda, karena sesungguhnya engkau berada pada hari ini, dan engkau tidak ada pada esok hari, maka perbuatlah untuk esok sebagaimana engkau berbuat untuk hari ini, karena seandainya tidak ada untukmu esok hari, maka engkau tidak menyesal karena menyia-nyiakan waktu hari ini. (Hasan al Bashri)
Jauhilah penyakit menunda, karena kebanyakan penduduk neraka adalah mereka yang tidak suka menyegerakan beramal shalih, sampai akhirnya ajal menjemput mereka.
Kalau ada yang bertanya
"Kapan mas aktif berjamaah kemasjid?"
Maka dia menjawab : "Maaf saya sibuk mas".
Ketahuilah jika anda selalu beralasan sibuk ketika di ajak ke masjid, maka itu sama saja anda menuduh bahwa mereka yang disiplin berjama’ah di masjid adalah para pengangguran.
Ketika di ajak menghafal Al Quran, jawabannya juga nanti lah, kalau saya sudah nikah, akhirnya setelah nikah semakin lalai, teman –teman sudah hafal 30 juz, ia baru juz 30, alhamdulilah kalau juz 30, ada juga yang kalau shalat modal hanya 3 qul, yaitu qul huwallah, qul audzu birabbinnas dan qul audzu birabbil falaq.
Ketika ada yang menyemangati untuk menikah, dia juga tidak menggubrisnya, akhirnya usiapun terus bertambah, biasanya orang kalau sudah terlalu lanjut usia, maka timbulnya akan malas menikah.
Rasulullah berkata:
“Wahai para pemuda siapa diantara kamu yang memilki kemampuan, maka menikahlah karena itu membuatmu menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan dan siapa yang tidak mampu maka hendaknya ia berpuasa“ ( Hr Bukhari)
Rasulullah menyebut kata pemuda disini, ini adalah pesan, bahwa ia memerintahkan untuk segera menikah, karena nabi saw tidak mengatakan wahai para orang tua.
Menikah saat muda akan membuat kita memilki banyak waktu dan tenaga untuk mendidik dan menafkahi keluarga, bahkan kita juga masih memilki kekuatan bermain bola bersama anak, sedangkan menikah saat usia lanjut akan membuat jarak usia kita dengan anak, terpaut jauh, maka sering sekali orang menganggapnya anak itu adalah cucu kita.
Ketika ada yang mengajaknya pergi haji, ia mengatakan “nanti sajalah kalau sudah pensiun, sekarang uangnya mau saya pakai untuk bisnis dan alasan lainnya.
Nabi saw bersabda “Jika engkau ingin haji bersegeralah, karena engkau tidak tahu apa yang bisa menimpanya ( Hr Ahmad )
.
Hadist ini juga pesan bahwa ibadah haji di anjurkan untuk dilaksanakan saat muda, karena ia adalah ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik dan banyak tenaga.
Abdullah bin Abbas berkata “Tidaklah seseorang yang menunaikan ibadah haji dan tidak membayar zakatnya, melainkan ia akan meminta raj’ah (kembali ) di saat kematiannya.
Seseorang berkomentar “sesungguhnya yang meminta raj’ah hanya orang-orang kafir.
Ibnu Abbas menjawab
“Hal itu terdapat dalam kitabullah, Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, lalu ia berkata,Ya Rabb, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang–orang yang shaleh. Dan Allah sekali–kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktunya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan (Al Munafiqun 10)
Karenanya jangan pernah menunda kebaikan, karena tidak tahu jika malam datang, apakah kita bisa menatap fajar esok pagi? Berapa banyak orang sehat mati tanpa didahului rasa sakit dan tidak sedikit mereka yang sakit tetapi tidak kunjung mati .
Yang bisa kita lakukan hari ini lakukanlah tanpa harus menunda, walaupun ia berupa kebaikan yang sederhana, tetapi bisa jadi ia merupakan kebaikan yang agung disisi Allah .
Pepatah Arab mengatakan:
بيضة اليوم خير من دجاجة الغد “
Telur hari ini lebih baik dari pada ayam esok hari.
KH Zainudin MZ dai sejuta umat itu mengingatkan kita dalam sebuah ceramahnya agar kita segera melakukan kebaikan walaupun ia terlihat remeh, beliau berkata
“Lebih baik makan singkong beneran daripada makan keju mimpi.
Ingatlah ketika kita menunda, maka kehidupan ini terus berjalan, ketahuilah kita adalah kumpulan hari, setiap hari berlalu, maka berlalu juga sebagian dari diri kita.
Menunda-nunda kebaikan dan sekedar berangan-angan tanpa realisasi, kata Ibnul Qayyim bahwa itu adalah dasar dari kekayaan orang-orang yang bangkrut.
إن المنى رأس أموال المفاليس
“Sekedar berangan-angan (tanpa realisasi) itu adalah dasar dari harta orang-orang yang bangkrut.”
Dalam sya’ir Arab juga disebutkan,
وَ لاَ تَرْجِ عَمَلَ اليَوْمِ إِلَى الغَدِ لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَ أَنْتَ فَقِيْدُ
Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok.
Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan.
Comments
Post a Comment